Dalam waktu lima bulan, Phoebe Philo akan meluncurkan koleksi debut yang sangat ditunggu-tunggu dari merek eponimnya. Lima tahun setelah meninggalkan Celine, rumah mode Paris telah bertransformasi menjadi merek yang paling didambakan di dunia. Banyak yang telah berubah dalam setengah dekade tersebut, baik di dunia pada umumnya maupun di dunia mode. Banyak sekali. Bahkan Celine kehilangan aksennya yang tajam. Namun tingkat gairah untuk Céline era Phoebe bukanlah salah satunya.
BACA JUGA: Hedi Slimane Menceritakan Kisah Ksatria Street Wear Lewat Film Pendek di Koleksi Celine Musim Gugur 2021
Ketika ia pergi, para Philophile di seluruh dunia menyatakan kesetiaan mereka pada ‘Old Céline’. Julukan sayang yang menunjukkan masa dedikasinya selama satu dekade di merek tersebut. Dengan mengikuti akun penggemar yang dibuat di Instagram, dan banyak juga yang mendokumentasikan apapun yang bisa mereka dapatkan dengan tulisan tangan Phoebe di atasnya sebelum semuanya terlambat. Penjualan tas bekas Old Céline melonjak dan tidak pernah berhenti. Ini adalah fenomena yang sangat bertolak belakang dengan siklus mode, dimana yang lama didambakan lebih daripada yang baru.
Courtesy of Bazaar UK
Tapi kenapa? Tidak diragukan lagi, karena kemampuannya mendesain untuk wanita. Untuk menciptakan busana yang memberikan kepraktisan dan keindahan sekaligus, serta busana yang memukau tanpa pandangan laki-laki. “Fashion sangat berbeda sebelum ia memulai Celine,” kata Sabrina Marshall, salah satu pendiri situs penjualan kembali barang mewah, Re-See, yang menempatkan Old Céline di peringkat tiga besar merek yang paling dicari. “Ia mengubah lanskap mode. Ia tahu bagaimana menyeimbangkan antara membuat kita bermimpi dengan kenyataan bagaimana seorang wanita modern berpakaian. Ia akan tercatat dalam sejarah, sama seperti Yves Saint Laurent yang memulai busana siap pakai serta gerakan penyetaraan wanita dan pria.”
Erica Wright, pendiri aplikasi mode, Sourcewhere, setuju: “Koleksinya selalu menginspirasi tetapi dengan rasa kepraktisan, terutama pada saat beberapa merek berfokus pada desain pakaian yang dapat dikenakan sehari-hari. Mulai dari ke sekolah hingga ke pertemuan dan kemudian ke acara makan malam.” Di Sourcewhere, merek ini yang paling banyak diminta untuk koleksi musim lalu.
Courtesy of Bazaar UK
Jadi, siapa saja wanita yang mengisi sejarah barang bekas yang sedang panas-panasnya ini?
Mungkin sudah bisa ditebak, terutama wanita profesional berusia antara 30 dan 60 tahun. Salah satu pelanggannya adalah Frédérique Gilain-Huneeus, seorang kepala bagian hukum di sebuah hedge fund yang berbasis di Asia, yang mulai membangun koleksinya dan kemudian melanjutkannya melalui pasar penjualan kembali ketika Phoebe pergi pada tahun 2018.
Meskipun ia tidak pernah dihitung, “Ketika Anda mencintai, Anda tidak dihitung, bukan?” Ia pikir ia memiliki sekitar 300 koleksi Old Céline: “Mungkin lebih banyak lagi aksesori, tas dan sepatu.” Pembelian terbarunya adalah gaun bergaris biru tua dari koleksi musim gugur/musim dingin 2015.
Courtesy of Bazaar UK
Yang lebih menarik lagi adalah demografi kelas bawah, yang terdiri dari para wanita yang tidak mau atau tidak bisa membelinya untuk pertama kali, seperti Yana McKillop, seorang penata gaya dan editor fashion. “Saya sedang mengambil langkah pertama dalam karier saya ketika Phoebe mulai bekerja di Celine dan memiliki sesuatu darinya merupakan mimpi yang tidak mungkin tercapai pada tahap itu,” jelasnya. “Namun hal tersebut mewujudkan visi saya sebagai wanita yang saya inginkan.” Sejak saat itu, ia telah membangun sebuah arsip pribadi dalam jumlah yang cukup besar dan menjual Old Céline melalui @yanasarchive.
Courtesy of Bazaar UK
Bahwa desainnya masih beresonansi sampai saat ini seperti saat baru keluar dari catwalk, mungkin merupakan bukti utama dari kemampuan Old Céline untuk bertahan dalam ujian waktu. Namun, jika dulu harganya sangat mahal saat masih baru, kini harganya lebih mahal lagi. Hal ini jarang terjadi, kami menganggap penjualan kembali sebagai cara untuk mendapatkan barang dengan harga yang lebih terjangkau. Tetapi menurut Sabrina, Old Céline memiliki potensi untuk mencapai level tas Hermès dalam hal berinvestasi. Tas Hermès terkenal sebagai satu-satunya barang mewah di pasar yang nilainya terus meningkat. Selain daya tarik estetika yang abadi, kualitas Old Céline berpotensi memiliki umur yang sangat panjang, jelas Sabrina.
Di Sourcewhere, barang-barangnya sering kali dijual melebihi harga eceran aslinya. Dengan tas klasik, termasuk Trapeze dan Cabas, serta sepatu kets yang dikenal memiliki harga tinggi. Namun, barang-barang kampanye dan runway yang ikonis yang secara konsisten melampaui RRP sebelumnya. Seperti sepatu bot Madame musim semi/musim panas 2018 dan kacamata hitam Edge yang terlihat pada Daria Werbowy dalam kampanye SS13.
Courtesy of Bazaar UK
Secara keseluruhan, item ‘unicorn’ yang paling didambakan adalah kemeja Foulard dari koleksi musim semi/musim panas 2011, yang terkenal dikenakan di atas panggung oleh Kanye West di Coachella. Konsumen selalu kesulitan melacak dan sangat jarang muncul di situs-situs penjualan kembali. Jika ada yang dijual, harganya sangat mahal, ada yang pernah dijual di pasar online Grailed.com dengan harga lebih dari $5.000 (sekitar 73.345.000 Rupiah) dan langsung ludes dalam sekejap.
Bagi Gilain-Huneeus, ini adalah karya yang paling ia sesali karena tidak membelinya dari dulu. “Harga untuk pakaian ini di pasar barang bekas tidak masuk akal, saya memiliki celana panjang yang mirip dan saya sangat senang dengan celana tersebut!” Dengan jumlah Old Céline yang terbatas di dunia, ini adalah suatu kelangkaan.
Courtesy of Bazaar UK
Kemeja Foulard di atas catwalk
Martina Lohoff adalah salah satu sumber yang tertantang untuk menemukan kemeja Foulard. Seorang instruktur teknologi desain dan ekonomi dari Dortmund, ia mulai mengoleksi Celine pada tahun 2013 dan mendirikan The Old Céline Archive pada tahun 2020 sebagai platform untuk mencari dan menjual koleksi paling langka melalui Instagram. Ia sekarang memiliki 30.000 pengikut yang berdedikasi dan tahun lalu bergabung dengan Re-See untuk mengadakan penjualan eksklusif 200 koleksi arsip selama Paris Fashion Week, yang “diperebutkan oleh para pelaku mode”, menurut Sabrina.
Ia paling sering ditugaskan untuk mencari gaun Yves Klein ‘Anthropometrie’ dan gaun lain dengan detail bra jaring laba-laba. Keduanya dari musim semi/musim panas 2017, serta selimut dari koleksi terakhir Phoebe, yang dibuat dalam kolaborasi dengan perancang grafis, Peter Miles. Namun, ia pun belum dapat menemukan kalung berdetail porselen dari koleksi cruise 2016… belum: “Saya diberitahu bahwa kalung ini hanya ditampilkan dalam lookbook dan tidak pernah masuk ke butik-butik.”
Courtesy of Bazaar UK
Namun, apa sensasinya, membeli barang berharga seperti itu dari balik layar, bukan dari toko yang dipoles? “Karena Céline tidak pernah dijual secara online saat berada di bawah kepemimpinan Phoebe, maka mengunjungi toko dan melihat serta merasakan produknya merupakan ritual yang sakral,” ujar Yana McKillop. “Tapi menurut saya, pasti ada sensasi yang lebih besar saat Anda berburu karya yang telah Anda cari selama bertahun-tahun.”
Yang paling jelas adalah bahwa para wanita yang membeli Old Céline membelinya untuk dikenakan. Dari pakaian yang mencolok hingga pakaian rajut klasik yang dapat dipakai sehari-hari, bukan hanya untuk memilikinya. “Saya tidak membayangkan ‘koleksi’ saya sebagai barang yang disimpan di brankas. Saya mengenakan semua pakaian saya setiap hari. Entah bagaimana, semua itu adalah bagian dari diri saya,” ujar Frédérique Gilain-Huneeus. Bagaimanapun juga, daya pakai Old Céline dalam kehidupan nyatalah yang sangat melekat pada para wanita sejak awal. Jika tren ‘quiet luxury’ adalah sesuatu yang dapat dipercaya, tampaknya desain Phoebe akan kembali menjadi fokus utama, tepat pada saat kembalinya ia ke dunia fashion.
Courtesy of Bazaar UK
BACA JUGA:
Celine Tampilkan Koleksi Spring/Summer 2021 Terbaru di Stade Louis II, Monako
Lengkapi Momen Berpelesir ke Pantai dengan Koleksi dari Celine Bertajuk Plein Soleil
(Penulis: Bibby Sowray; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Celine Setiawan; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)
Source link