Infomu

4 Anggota DPRD Kota Bandung Diduga Titip Paket Pekerjaan di APBD Perubahan

0
Bagikan
0Points
Play Radio 📻




Temuan itu merupakan salah satu materi yang didalami tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat memeriksa empat anggota DPRD sebagai saksi, pengembangan perkara mantan Walikota Bandung, Yana Mulyana dkk, terkait dugaan suap di lingkungan Pemkot.

“Keempat saksi itu diperiksa di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah IV Bandung, kemarin,” kata Ali kepada wartawan, Selasa (19/3).



Keempat anggota DPRD yang diperiksa adalah Riantono, Yudi Cahyadi, Achmad Nugraha, dan Ferry Cahyadi.

“Para saksi hadir dan dikonfirmasi terkait dugaan titipan paket pekerjaan untuk dimasukkan pada anggaran APBD Perubahan Pemkot Bandung,” pungkas Ali.

Seperti diketahui, keempat anggota DPRD itu juga tersangka pada perkara ini.

Sebelumnya, Rabu (13/3), KPK mengumumkan pihaknya mengembangkan perkara Walikota Bandung periode 2022-2023, Yana Mulyana, dengan menetapkan beberapa pihak sebagai tersangka.

“Sejumlah pihak sudah ditetapkan sebagai tersangka, baik dari eksekutif Pemkot Bandung maupun DPRD,” kata Ali Fikri, Rabu (13/3).

Berdasar informasi, lima tersangka itu adalah Ema Sumarna (Sekda), dan empat anggota DPRD, Riantono dari PDIP, Achmad Nugraha dari PDIP, Ferry Cahyadi dari Partai Gerindra, dan Yudi Cahyadi dari PKS.

Ema Sumarna sendiri telah diperiksa, Kamis (14/3). Pengacara Ema, Rizky Rizgantara membenarkan, kliennya diperiksa sebagai tersangka. Bahkan sudah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) pada 5 Maret 2024.

“Yang kita tau ada anggota DPRD Kota Bandung, 4 orang (tersangka). Jadi ada 5 orang (tersangka termasuk Ema)” kata Rizky kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kamis sore (14/3).

Diketahui, Yana Mulyana dijebloskan ke Lapas Sukamiskin untuk menjalani pidana penjara selama 4 tahun, dikurangi masa tahanan.

Dia dijebloskan ke Lapas Sukamiskin pada 28 Desember 2023, selanjutnya menjalani pidana badan 4 tahun, dikurangi masa tahanan. Dia juga diwajibkan membayar denda Rp200 juta, serta uang pengganti sebesar Rp435,7 juta, 14.520 Dolar Singapura, 3 ribu Dolar AS, dan 15.630 Bath.

Selain itu juga ada pidana tambahan berupa pencabutan hak untuk dipilih dalam jabatan publik selama 2 tahun.

Selain Yana, Jaksa Eksekutor KPK juga menjebloskan dua lainnya, Dadang Darmawan (mantan kepala Dishub), dan Khairul Rijal (mantan sekretaris Dishub).

Dadang menjalani pidana badan 4 tahun dikurangi masa penahanan, dan wajib membayar denda Rp200 juta, serta uang pengganti Rp271,9 juta. Sedang Khairul menjalani pidana badan 5 tahun dikurangi masa tahanan.

Dia juga wajib membayar denda Rp200 juta, serta uang pengganti Rp586,5 juta, 85.670 Bath, 187 Dolar Singapura, 2.811 Ringgit Malaysia, dan 950 ribu Won.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.





Source link

Lainnya Dari Nginfoin

Load More Posts Loading...No more posts.
close